Dear Ava,
Saat kamu menerima surat ini, mungkin aku udah nggak ada di sini. Mungkin aku udah jadi murid senior di Alistaire. Mungkin aku akan ada di lingkungan baru. Atau mungkin, di Broadway, tampil perdana untuk pertunjukan Annie dan tiketnya terjual habis dalam lima menit (boleh dong, ngarep). Who knows? Itulah hebatnya dunia, selalu penuh dengan kesempatan yang nggak terduga.
Kita punya janji untuk saling menemukan, bukankah begitu?
Love,
Rae
____
Dear Kai,
And then I said, “Kai, aku sayang kamu.”
Kamu menatapku, lalu mengusap rambutku lembut. Ini adalah kali pertama aku mengucapkannya kepada siapa pun. Kamu nggak mengatakannya balik. Dan, kurasa, sejak awal aku udah tahu.
Aku tahu tindakan kamu barusan adalah ucapan i-love-you terbaik yang mungkin bisa kudapatkan, but it’s okay, because I love you.
And unlike you, I’m not afraid of saying it.
Love,
Rae
***
Novel ini bercerita tentang kehilangan dan tentang menemukan. Tentang mimpi, tentang keluarga, tentang persahabatan, juga tentang memaafkan diri sendiri. Lewatnya, saya ingin berkisah perihal momen-momen yang sudah seharusnya berlalu dan dilepaskan. Karena setiap hal indah pada waktunya.
Semoga kamu menyukai sepotong kisah ini dan mendengar musik yang bermain di baliknya.
Winna Efendi