Welcome!

This is the official blog of Winna Efendi, author of several bestselling Indonesian novels.

Senin, 31 Maret 2008

America's Next Top Model

I am a big fan of ANTM shows and currently watching cycle 9! I love these three girls, and they're the top five.

This is Jenah. She is the second runner up, eliminated for slightly abrasive personality and mood swings, inability to communicate properly. But I love her pictures! I love her looks! This is my favorite picture of hers, which is during the second shoot. She is very versatile and very different, although I dislike her for bitching about the other girls sometimes.



This is my favorite model, Chantal. I am surprised she's the runner up because she is constant without any big improvements during the first few shoots. But she improves soon and is called first during the second last elimination. I adore her not because of her classic American good looks (and new hair, blond with bangs and extension), but because of her personality. She defends other girls, never talks about others behind their backs, and is always very neutral and cheerful. Some people say she's an airhead, a dumb blonde.. but I think her personality is very bubbly, and she's rewarded by being natural.


And the last one I like is Heather. She has Asperger's, therefore she can't socialize well. However, she's gorgeous and takes constantly good pictures. Her personality is complicated, sometimes drawing back, sometimes very cheerful. I like her because she's not fake, and she's genuine in many ways.



They are not the winner but I do like them! :D lagi gila ANTM nih hehehe

Minggu, 30 Maret 2008

Ada yang punya CD Lovers' Rock -nya Sade?

Kalau ada yang punya aku lagi nyari nih, tapi udah out of stock di mana-mana :P hehehe thanks yah!

Senin, 24 Maret 2008

(movie) From Bandung with Love

Salah satu film Indonesia terburuk yang pernah saya tonton, walau konsepnya saya akui cukup bagus dan matang.

So what's wrong with this movie?

1. Casting
Pertama kali saya nonton Marsha Timothy acting, dan simply said, I wasn't impressed at all. Begitu juga dengan Richard Kevin yang walaupun charming, tidak mengimbangi akting Marsha. Yang paling mending adalah karakter sahabat Vega di film itu, dan sang playboy yang menggucang hati Vega.

2. Dialogue
Hmmm. Dialognya corny dan dipaksakan.. apalagi penggunaan bahasa Inggris yang dilafalkan aneh dan kurang pas..

3. Camera and scenes
Gambarnya dishoot seperti sinetron, apalagi adegan Vega nangis. Duh. Dan dari awal sudah kelihatan bahwa gambarnya kurang smooth, tidak seperti film LOVE yang kelihatan sangat mulus dari awal sampai akhir.

4. Ending
Kenapa ya tidak disisakan sedikit harapan untuk audience.. sisanya menggantung tidak jelas.

5. Characters
Karakter di filmnya not likeable, dan bikin penonton begah dengan sifat egois dan manja Vega..

Hehehe ini review tersadis saya untuk sebuah film. Tapi maaf ya, karena menurut saya sangat benar sehingga I feel so compelled to write this.

(movie) Vantage Point

Bagaimana jadinya jika Anda sedang berdiri di sebuah atraksi turis di Spanyol, memandang presiden Amerika di atas podium dan tiba-tiba mendengar suara tembakan, diikuti dengan ledakan hebat....?

Well I'm very curious about this movie. At first I didn't really feel like watching it, but as the film credits started and the first ten minutes rolled.. I was gripped. Literally. As the president was shot and the bombings took place, they simply acted as a reminder for the audience to show that this was a serious film and that we should take notice.

The last 23 minutes that changed everything were replayed in five different versions - first, a GNN crew giving instructions to camera staffs and her reporter. Second, a guard for the president who was shot and took recovery and resumed his dangerous task, despite everyone not believing in his credibility. Third, a tourist recording everything with his video camera. Fourth, a police working for the mayor accidentally involved with the whole scandal. And fifth, the president watching his double being shot on national television.

Simply full of action. Superb casting, I can't believe anyone would suit the roles better than William Hurt, Dennis Quaid and Forest Whittaker. At first they considered Jack Nicholson, Kevin Costner, and Will Smith respectively.. but they would've made the movie very Hollywood :)

It's too bad Tom Cruise didn't make it as Kent Taylor the villain, he was perfect for the role although it would've made him stand out in the crowd too much - which we wouldn't really mind.

Book and movie therapy

DVD yang mau dibeli bulan ini:
- Before sunrise
- Before sunset
- Ada apa dengan cinta
- Pretty in Pink
- My Girl
- Parent Trap

My Girl dan Parent Trap susah dicari.. ada yang tahu..? :) lagi pengen nostalgia..

CD yang mau dibeli:
- Sophie Ellis Bextor
- Sade: Lovers Rock
- Justin Timberlake: Future Love/sex sounds

Buku yang mau dibeli:
- Trinity: naked traveler
- Rahasia wine
- kreasi kertas
- The Boyfriend List

Khusus buku sudah dipesan :) hehehehe

Minggu, 23 Maret 2008

Hari Mengeluh

Masuk kerja hari Senin setelah 4 hari full santai, bangun agak siang dan menulis seperti orang gila, rasanya malas sekali dan hari ini saya nobatkan sebagai hari mengeluh.

Harusnya memang gak banyak mengeluh sih, tapi karena keburu ketemu beberapa kejadian dan orang-orang yang bikin kesal, jadinya mau gak mau ngoceh juga dalam hati :P

Salah satu orang di BookMooch sembarangan me-reject mooch. Orang kedua untuk buku yang sama marah-marah gak jelas karena salah paham dan tidak menggunakan logika dan sopan santun yang seharusnya sebelum benar-benar marahin orang.. padahal siapa juga yang salah kalau komunikasinya ga jelas begitu.

Pasti kurang mudeng kalau belum saya jelaskan, tapi sedang kurang mood menjelaskannya panjang lebar. Hehehe.

Untung minggu lalu saya keburu makan Izzi Pizza dua kali, sekali di Menteng dan sekali di Kebun Jeruk. Kalau udah diisi prawn linguine, rasanya ga pengen ngeluh lagi :P

Minggu, 16 Maret 2008

Review Kenangan Abu-Abu oleh Max

Baru-baru ini seorang teman baru mereview buku Kenangan Abu-Abu saya di blognya yang memang khusus meresensi berbagai buku menarik.

Berikut link-nya:

http://maxbooks.wordpress.com/2008/03/16/buku-enam-puluh-delapan/#comment-863

Dan ini isi resensinya:

Sungguh, Cinta Harus Memilih!

INI adalah cerita tentang dunia kita … dunia elu dan gue berdua! Dimana cinta selalu menjadi warna abu-abu yang membiaskan segala kenangan di bangku sekolah ESEMA. Diantara bilah-bilah kurang dari 1.100 hari, emosi, cinta, dan cemburu adalah ramuan yang selalu fatal. Membekas dan tidak pernah mau pergi. Sampai kapanpun!

Masa SMA adalah masa terindah. Inilah masa penuh warna, peralihan dari masa ABG menjadi remaja dan menjadi batu lompatan memasuki kedewasaan. Di sinilah masa di mana banyak orang mulai mengenal cinta sebenarnya, bukan lagi cinta monyet yang biasa menjangkiti para ABG. Di sinilah suka dan duka, cinta dan impian, harapan dan kewajiban terjalin sebagai kisah yang mewarnai hari-hari yang kurang dari 1.100 hari itu. Tiga tahun lamanya, kebersamaan menggapai masa depan yang indah ataupun kelabu, menjadi penggalan kisah hidup yang takkan pernah bisa dilupakan.

Tema itulah yang diangkat Winna Effendi dalam novel “Kenangan Abu-abu; Ketika Cinta tak lagi Bisa Memilih” terbitan Akoer ini. Membacanya, sungguh kita dibawa bernostalgia kembali dengan masa-masa yang pernah kita jalani itu. Dan Winna mengangkatnya dalam bentuk kisah persahabatan dan percintaan, sesuatu hal yang sebenarnya sulit untuk dipisahkan. Jika persahabatan dikawinkan dengan percintaan, maka pastilah lahir sebuah pengkhianatan.

Winna2Cara Winna bercerita, langsung mengingatkan pada pola penceritaan yang pernah diusung Donny Dhirgantoro dalam novel “5 cm” (Grasindo: 2006) dan “Travelers’ Tale, Belok Kanan: Barcelona!” karya keroyokan Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidajat, dan Ninit Yunita (Gagasmedia: 2007). Dibanding “pendahulu-pendahulunya” itu, Winna tentu punya kelebihan dan juga kekurangan. Memosisikan diri untuk menyelami masing-masing karakter tokoh yang berbeda-beda dengan penjiwaan berbeda pula, jelas suatu hal yang sulit. Dan untuk sementara penulis muda berusia 22 tahun ini bisa dianggap sukses seperti yang telah dilakukan Donny serta Adhitya dan kawan-kawan. Maka jangan heran bila ceritanya mengalir dan berjalan lancar tanpa harus mengerutkan kening guna memahami psikologi masing-masing tokoh.





Lanjutan resensinya silakan dilihat di blognya Max :)

thanks, Max, for the nice review!


Selasa, 11 Maret 2008

Happy Birthday!

Selamat ulang tahun sayang
Semoga tahun ini lebih berarti
Penuh dengan tawa
Juga dengan makna

Selamat ulang tahun sayang
Jangan pernah menyerah
Jangan pernah mundur
Selalu berjalan maju, karena aku di sisimu

Selamat ulang tahun sayang
Mari kita ukir kenangan
dan ciptakan masa depan
Aku sayang kamu

Jumat, 07 Maret 2008

Two days of comfort food

This long weekend certainly tones down my crazy hectic weekdays. I went shopping with my Mom - after what seemed like ages since we did exactly that. I bought her a pair of Charles and Keith white sandals, and I treated myself to this oversized synthetic bag with snakeskin patterns in beige. I never really owned bags in beige and cream and brown, so this one's a first. It's huge, loads of my stuffs can easily scramble themselves inside it.

Carrefour was a mess, as usual. I've got tons of free vouchers to spend so I went to the Maybelline counter to splurge on blush on shades. I'm crazy about blushers. I then bought a couple of educational DVDs, Yoga DVDs, and a children's book of Bibles with nice papers and illustrations and hardcover. I'm back to exercising regularly so I'm gonna need that DVD.

However, it didn't stop me from eating my comfort food. Billy took me to Izzi Pizza - 50% off till end of March, and ate two pans of pizza, a plate of cheese dough balls and this very delicious set of spaghetti. Dried, with splashes of spicy paper, prawns and olive oil and basil. Yum! We were practically bursting with all the food we stuffed.

Today I had penne carbonara. Penne with oversplurged cheese, garlic breads, milky sauce and ham. I can never resist unhealthy comfort food. I guess I should spend the next weekdays running on the treadmill again :)

Rabu, 05 Maret 2008

Backstreet Boys or N'SYNC?

Ages ago, they were probably the biggest two boybands on Earth - BSB and N'SYNC. Teen girls (a.k.a. my classmates and sometimes me) went gaga over them, buying CDs upon release and playing them over and over again. They wrote the bands' names on their favorite music space on each biodata book, and then there was this debate.. BSB or N'SYNC?

In a heartbeat I would say N'SYNC - I don't know why. I might be a minority because people love BSB so much, but I adore their music, I adore their dance moves and I like Justin Timberlake. Their songs are more upbeat than mellow (Bye Bye Bye and It's Gonna be Me are good dance songs), but their ballads are great too (This I Promise You).

However their vocals aren't so in sync - the other boys other than JC and Justin are merely back vocals. Meanwhile BSB utilizes every personnel's talent to the max. I like it that they all have personalities - AJ is wild, Brian is nice, Kevin is matured, Nick is boyish and Howie is eccentric. Lance, Joey and Chris seem like supporters instead of members.

God, I miss those boyband times. They're much better than Westlife (in my opinion), and their songs are pretty timeless. I was inspired to write this while my MP3 player shuffled upon 'I'll Never Stop' by N'SYNC on the way to work today. My favorite song!

So.. Backstreet Boys or N'SYNC?

Tongkrongan TV setiap pagi

Tiap pagi sebelum pergi ke kantor, saya pasti nongkrongin 3 channel ini:

- Disney Channel: jam 8 ada Mr. Bean animated series. Walau cuma nonton 5 menit, cukup menyenangkan.

- HBO: nonton sneak preview dan jadwal nanti malam di sela tenggang waktu sebelum film jam 8.

- World Live di METRO TV: there is something magical about seeing countries all over the world, ada event hari itu, cuaca, jam, dan webcam live. Seru!

Selasa, 04 Maret 2008

Why don't you google yourself?

Karena penasaran (dan sedikit narsis), saya meg-goggle nama saya sendiri di Google.com. As expected, yang keluar adalah blog-blog saya serta hasil malang-melintang di dunia maya. Misalnya, beberapa artikel di Fasity.com (ya karena saya kontributor di sana), Kemudian.com (saya ikutan udah setahun), blog (Multiply, Blogger, Kenangan Abu-Abu), dan macem-macemnya seperti Facebook, web Penulis Indonesia, sampai Friendster. Di halaman pertama dan kedua penuh dengan jejak-jejak yang saya buat sendiri, tapi di halaman ketiga ke atas saya menemukan surprise.

Misalnya, nama saya masih terpampang di daftar award dan Dean's List kampus saya (eks kampus sih, Queensland University of Technology). Gak nyangka, padahal pas kuliah di sana saya cuma liat daftar Dean's List di papan batu di blok Z building.. atau di lantai 3-nya, atau dipajang di deket library, atau di selembar kertas yang saya dapat melalui pos setiap semester..

Lalu, ada juga nama saya masuk dalam lomba cerpen Escaeva dan IniBuku.. wow.. did I enter that competition? My two short stories were in that list, but I didn't remember submitting anything.

Yang paling menyenangkan, ada dua blogger yang menulis tentang artikel saya di Readers Digest Indonesia Februari 2008 lalu.. judulnya Calling in Life. Salah satunya bahkan meng-copy paste isi artikel itu di blognya.. wah jadi terharu, ternyata artikel itu menginspirasi cukup banyak orang (beberapa teman di kantor membawa pulang majalah itu untuk ditunjukin ke saudara-saudara dan temannya).

Hmmm... lucu ya.. tadinya saya pikir cukup narsis kalau ada orang yang meng-Google diri sendiri di Internet. But I am doing it.. and it's kind of fun to see the results :D

Sabtu, 01 Maret 2008

Reliving cartoon moments

Sejak kecil sampe udah gede sekarang, saya masih gemar nonton kartun di Cartoon Network, Nickleodeon, dan Disney Channel. Dimulai dari komedi gila seperti Tom and Jerry, Warner Bros, dan Mr. Bean the animated series, hingga horor seperti Courage the Cowardly Dog, dan entertaining and highly amusing such as Little Lulu dan Dexter's Laboratory. Kedua terakhir ini adalah favorit saya sejak saya remaja (11 tahun ke atas deh kayaknya). Dulu, di tahun 1997an, saya suka sekali nongkrong di depan TV kabel sambil nungguin show-nya main.

Hari ini saya menonton Dexter's Lab lagi - marathon! Ada sekitar 10 episod tayang ulang di CN, jadi my Sunday morning is spent between washing breakfast dishes and watching a rerun.

Dexter and Dee Dee have always been my favorite characters. Dee Dee is simply fun but annoying, and Dexter is selfish but very amusing. Mereka kerjanya berantem terus, dan Dee Dee cuma nyuekin adiknya aja sambil nari balet ke sana kemari. Juga ada Justice Friends dan Dial M for Monkey yang diselipkan dalam cerita Dexter.

I remember sitting down waiting for results of a quiz till midnight just to see whether I won the goodies from Cartoon Network. I also remember every vivid detail of Dexter - yang pendek lucu itu, sampai Mama Papanya yang polos. Saya suka sekali episodnya, sampai adik saya juga ikut nonton.. Dan hari ini saya nonton lagi, tiba-tiba keinget kalo dulu Mama Dexter pakai sarung tangan karet kuning yang untuk cuci piring. I suddenly remember that she has auburn hair. Lucu deh, inget-inget masa lalu.


Yang kedua adalah komedi super cerdas: Little Lulu. Saya dulu suka menggambar komik Little Lulu walau kacau, dan membuat karakter saya sendiri yang sangat mirip Lulu. Awal episod setiap kartunnya diakhiri dengan Lulu bicara di podium, lalu dia menanyakan satu pertanyaan retoris yang bikin mikir, disambut dengan tepuk tangan audience yang meneriakkan YAY!!! Keren sekali. Good for children, educative and also entertaining.

Kenapa sih sekarang seri menarik kayak gini udah ga ditayangin lagi? Adanya malah film kurang bermutu yang penuh kekerasan, fantasi semata dan ga layak ditonton..? Untung masih ada beberapa yang OK seperti Avatar..

I wish I could see the rerun of the little girl in red dress again :D Hunting komiknya ahhh..