Pagi ini ketika alarm bunyi, saya kira salah jam karena di luar gelap sekali. Bagaikan matahari belum terbit! Dan ketika akhirnya siap-siap ke kantor dengan pakaian yang sama sekali gak cocok dengan cuaca tak bersahabat di luar (mini dress putih dan heels perak kesukaan saya), ternyata di luar banjir meluap di mana-mana.
Kaki saya terendam air.
Untung pake sendal, bukan sepatu.
Hujannya lebat sekali.
Tapi entah kenapa, saat duduk dalam mobil dengan rasa aman karena terlindung dari badai di luar sana, ada rasa nyaman dan tenang yang menyelimuti. Ditemani lagu mellow Peter Cox: If You Walk Away yang cocok untuk cuaca kelabu begini, saya pun menghangatkan tubuh sambil membiarkan diri sendiri rileks. Pikiran terbang entah ke mana.
Ternyata, memandang air hujan berlarian di kaca mobil dan melihat langit kelabu tak berawan bisa membuat saya setenang ini. Kabut, kabut di mana-mana, hingga saya kesulitan melihat gedung apartemen kamu dari tempat saya. Mendung, mendung sehingga deretan pulau seribu yang biasa jelas dari jendela rumah saya, seakan menghilang entah ke mana. Ombak laut bergulung-gulung. Tetes hujan beriak-riak. Dan saya... saya jatuh cinta.
Kaki saya terendam air.
Untung pake sendal, bukan sepatu.
Hujannya lebat sekali.
Tapi entah kenapa, saat duduk dalam mobil dengan rasa aman karena terlindung dari badai di luar sana, ada rasa nyaman dan tenang yang menyelimuti. Ditemani lagu mellow Peter Cox: If You Walk Away yang cocok untuk cuaca kelabu begini, saya pun menghangatkan tubuh sambil membiarkan diri sendiri rileks. Pikiran terbang entah ke mana.
Ternyata, memandang air hujan berlarian di kaca mobil dan melihat langit kelabu tak berawan bisa membuat saya setenang ini. Kabut, kabut di mana-mana, hingga saya kesulitan melihat gedung apartemen kamu dari tempat saya. Mendung, mendung sehingga deretan pulau seribu yang biasa jelas dari jendela rumah saya, seakan menghilang entah ke mana. Ombak laut bergulung-gulung. Tetes hujan beriak-riak. Dan saya... saya jatuh cinta.