I admit, a few times I was so pissed I neglected those words. But in everyday lives, even when socializing with your friends or talking to your loved ones, you still need those words.
Barusan saya memberikan bilyet giro sebagai bentuk pembayaran kepada pihak eksternal yang kebetulan datang (dan mengganggu jam makan saya, mendadak pula tanpa peduli apakah kedatangannya pada saat yang tepat). Saya memberikan selembar giro dan tanda terima, dan orang tersebut mengambilnya tanpa melihat langsung pada saya, menandatanganinya dan langsung ngeloyor pergi.
I was like, oh. Oookay.
Itu masih tidak apa-apa. Beberapa kali selama resepsi pernikahan saudara saya semalam (dan sebelum-sebelumnya juga pernah), ada orang yang menyikut, menginjak, memotong jalan, walau tanpa sengaja, tapi tidak meminta maaf. Resepsi bagaikan pasar tempat berebut makanan dan saling adu cepat dalam siapa yang mengambil peralatan makan dan mengisinya.
Atau ada yang membuka pintu dan langsung pergi tanpa mempedulikan bahwa pintu yang ditinggalkannya begitu saja dapat menghantam orang di belakangnya. Orang yang mendorong pintu terbuka lebar-lebar dan ngeloyor pergi tanpa menengok ke belakang untuk memastikan orang yang berdiri di belakangnya dapat lewat.
I'm not big on manners but sometimes I think little actions of kindness are what get you by in life. How many times has a person smiled at you, a genuine smile, and you feel all good inside? In this society, not a lot of people are friendly and genuine. Everyone is wearing a mask, everyone is emotional, and everyone is selfish.
Is that how we want this world to be?
Is that how we want this world to be?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar