Welcome!

This is the official blog of Winna Efendi, author of several bestselling Indonesian novels.

Kamis, 29 Juli 2010

Day 04: Favorite book

Bolos sehari. Ga apa-apa lah ya, yang penting masih lanjut :) Favorite books sebenarnya banyak banget. Tapi yang dibaca di tahun 2010 dan benar-benar menyentuh hati cuma satu.



The Last Summer (of You and Me)
by Ann Brashares

Sebenarnya saya agak ragu dengan Sisterhood series-nya, tapi belakangan saya jatuh cinta setelah baca bukunya dan nonton filmnya. Bukan pada idenya, tapi seberapa besar pembaca bisa merasakan keterkaitan dengan karakternya. Dan menurut saya pribadi, The Last Summer ini adalah buku terbaik Ann Brashares. Saya belum baca buku terbarunya, My Name is Memory.

Kalau ditanya, saya suka baca buku seperti apa sih, yang lucu kah, adventure kah, yang chicklit kah.. jawabannya adalah, saya suka buku yang mellow. Buku mellow itu kayak apa? Ya seperti the Last Summer ini. Juga seperti Dogs of Babel. Seperti the Myth of You and Me. Nggak banyak saya menemukan buku-buku mellow yang bagus.. dan biasanya kalau menemukannya, saya akan betul-betul menyukainya.

The Last Summer adalah buku dewasa Brashares yang pertama. Dewasanya pun untuk kalangan 20an. Ceritanya mengenai Alice, Paul dan Riley yang tumbuh besar bersama. Alice adalah sang adik yang menggemaskan, cantik, lembut dan penyayang. Riley adalah sang kakak perempuan tomboy yang bekerja sebagai lifeguard di pantai, kuat, punya kepemimpinan tinggi, cuek. Paul.. laki-laki di rumah sebelah yang sensitif dan merupakan kawan baik Riley sejak kecil.

He had missed two summers. She couldn't imagine how he could do that. Without him, they had been shadow seasons. Feelings were felt thinly, there and then gone.... In some ways, she was always waiting for him.

Begitu dewasa, semakin Paul dan Alice merasa saling memiliki. Ketertarikan mereka pada satu sama lain makin kuat, sampai akhirnya mereka berpacaran tanpa sepengetahuan Riley. Dan Riley punya penyakit berbahaya yang bisa membunuh kapan saja.

It was the same beach, the same sun. The same shirt and pants. The same girl walking beside him. And yet somehow different.

Ini hanya cerita biasa. Tapi bukan juga cerita biasa.

Bahasanya sangat indah. Prosa demi prosa mengalir lembut, subtle, penuh makna, tanpa harus ribet dan berat. Setiap dialog punya arti di baliknya yang benar-benar bikin mikir. Alice dan Paul punya off screen chemistry yang bikin kita merasa.. how can two people feel like that about each other?

Tidak ada komentar: