Ai artinya cinta. Sekarang ini saya sedang cukup sibuk menulis draft novel ini. Ceritanya simpel, terinspirasi oleh buku Goodbye Tsugumi dan anime Honey and Clover, juga puluhan manga dan dorama yang saya lalap :P namun begitu, suasana Jepang yang saya gunakan hanya sebagai background dan masih dalam tahap editing dan research sehingga masih belum rapi.
Ai adalah kisah tentang 3 remaja - Ai Nakaji (bayangkan gadis petit kurus dan mungil, pendek dengan kulit terbakar matahari, rambut kriwil ikal dan mata biru gelap), Sei Matsumoto (cowok tinggi kurus berkulit keemasan, dengan rambut hitam yang mencuat menyentuh kerah baju, tampan dan cool), Shinichi Matsuoka (tinggi, besar, kulit pucat, mata sipit dan rambut dihighlight dengan tint keemasan dan sebuah anting kecil di telinga). Mereka bertiga bersahabat, hingga Sei menyadari dia jatuh cinta pada Ai, sedangkan Ai dan Shin akan bertunangan. Kisah kehidupan kecil di desa berlaut, lalu Tokyo, lalu dipenuhi aura kesedihan, kematian, dan pencarian jati diri.
Setelah pulang dari Hong Kong saya mengalami writer's block parah yang menghambat jalannya Ai. Saya bingung ke mana harus melangkah, apa yang harus ditulis dan kenapa. Akhirnya saya terus maju setiap kali ada inspirasi.
Statusnya adalah: bagian pertama telah tamat, bagian kedua seharusnya tamat tapi saya berusaha mengedit seluruh bagian kedua dan mengubah beberapa bagian penting, juga menambah halaman. Setelah selesai saya akan mengedit bahasa, struktur dan menambah aksen Jepang di sana sini, baru menyerahkan kepada penerbit.
Saya tidak mampu menulis karya lain di saat konsen mengerjakan Ai. Sebenarnya sebuah ide menulis karya lain (karya semi Inggris-Indonesia) sempat muncul dan malas pergi, tapi saya ingin menyelesaikan Ai dulu sebelum mulai lagi.. setengah-setengah nanti bingung :) selain itu saya ingin menyelesaikan kumpulan cerpen saya sebagai karya ketiga, dan menulis novel berbahasa Inggris. Karena belum sempat, saya bertekad menulis Ai sampai selesai baru beralih.
Semoga writer's block pergi dan saya bisa menulis dengan lancar, sembari menunggu Kenangan Abu-Abu terbit.
picture credit: www.luckyoliver.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar